Recent post
Archive for Mei 2014
Sinopsis Anime Arakawa Under The Bridge
Ichinomiya Kou adalah orang yang selalu melakukan seluruh pekerjaan sendiri. Ia tidak pernah bergantung kepada orang lain. Prinsipnya, jika ada orang yang membantunya dia harus balas budi kepada orang itu. Suatu hari ia di jahili oleh anak-anak remaja di atas jembatan. Celana panjangnya mereka gantung di atas tiang penyangga jembatan. Kou yang hanya menggunakan kolor ingin memanjat tiang itu untuk mengambil kembali celananya, tapi ternyata ada seorang gadis sedang memancing di depannya.
Gadis itu menawarkan bantuan pada Kou, tentu saja Kou menolaknnya karena dia sudah biasa tidak bergantung pada orang lain. Dengan sigap Kou memanjat tiang penyangga jembatan, tapi tak disangka kolornya tersangkut dan bila dia memanjat lebih tinggi lagi kolornya akan ikut terlepas. Gadis itu menawarkan bantuan sekali lagi. Kou tetap bersikeras pada pendiriannya. Dengan bersusah payah ia berusaha mengambil Celananya. Kou akhirnya berhasil meraih celananya, tapi sial, tiang penyangga itu ternyata sedang dalam perbaikan dan karena tak kuat menahan berat badan Kou, tiang itu pun terjatuh kedalam sungai. Kou amat panik saat tenggelam bersama Tiang itu. Ia pikir dia akan mati. Tapi dengan sigap ada tangan yang menarik Kou keluar dari air. Ternyata itu adalah gadis itu. Ia menyelamatkan Kou. Saat Kou menyadari bahwa gadis itu telah menyelamatkannya, ia panik bukan kepalang karena ia harus membalas budi kepada gadis itu. Gadis itu bernama Nino. Kou menyuruh Nino untuk membuat permintaan. Tapi Nino malah kebingungan, tapi akhirnya dia menyatakan satu permintaaan. Dia menginginkan Kou menjadi kekasihnya. Kou pun menjadi tambah stress dengan permintaan itu mengingat Nino tinggal di kolong jembatan. Setelah berpikir, Kou akhirnya menyetujuinya. Nino pun membawa Kou kepada pemimpinnya. Setelah sampai, ia memanggil ketua, dan secara perlahan muncul makhluk hijau dari dalam sungai. Kou mengira itu adalah kappa sungguhan, tapi setelah sang ketua terlihat, ia ternyata hanya memakai kostum kappa. Kou mulai stress karena kegilaan ini. Nino memiinta agar Kou dapat diijinkan tinggal di kolong jembatan. Setelah berpikir, sang ketua akhirnya menyetujuinya tapi nama Ichinomiya Kou harus diganti manjadi nama yang lebih keren. Ketua lalu memberi nama Recruit. Kou menolak, dia ingin diberi nama jepang. Ketua kembali berpikir, dan akhirnya Kou di beri nama Naite Toreta (Merengek Menolong). Dengan poker face Kou akhirnya mengambil nama recruit. dan dimulailah kekocakan Kou/Recruit atau biasa dipanggil Rikku dalam menjalani kesehariannya hidup di kolong jembatan.
Type: TV
Episodes: 13
Status: Finished Airing
Aired: Apr 5, 2010 to Jun 28, 2010
Producers: Shaft, Square Enix, Starchild Records, Rakuonsha, NIS America, Inc.L
Genres: Comedy, Romance, Seinen
Duration: 24 min. per episode
Sinopsis Anime Mirai Nikki
Untuk mempereputkan siapa yang akan menjadi dewa setelah Zeus, diadakanlah sebuah game kematian. Dalam game itu, pemainnya diberi sebuah buku harian atau diary. Diary itu biasanya tercatat dalam ponsel mereka. Diary itu sangat istimewa karena bisa memprediksi masa depan dengan akurat. Setiap kali sesuatu akan terjadi, maka akan muncul teks di ponsel mereka. Apabila diary yang mereka miliki hancur, Pemiliknya juga akan ikut mati. Cara bermainnya adalah, dengan membunuh pemilik diary lain sampai habis dan hanya menyisakan dirinya. Dialah orang yang akan menjadi dewa.
Amano Yukiteru adalah siswa biasa yang terlibat dalam permainan ini. Dia diberikan sebuah diary yang dapat memprediksi masa depan di sekitarnya. Awalnya dia tak percaya dengan teks-teks dalam ponselnya. Tapi selang beberapa lama kejadian yang tertulis benar-benar terjadi. Dia bahkan mendapat kunci jawaban dari Diarynya saat ulangan dan jawabannya sangat akurat. Kejadian-kejadian saat ia pulang sekolah pun tertulis dengan akurat tanpa ada yang salah sedikitpun. Keesokan harinya, saat pelajaran, perhatiannya teralihkan oleh seorang gadis bernama Yuno Gasai yang sedang membuat sesuatu dengan tanah liat. Saat pulang Yukki amat terkejut saat melihat bentuk benda yang dibuat oleh Yuno amat mirip dengan Murmur, bawahan Deus. Yukki amat terkejut dan menyadari bahwa Yuno adalah seorang pemegang Diary lain. Karena takut Diarynya akan dihancurkan, Yukki berlari menghindari Yuno. Tapi Yuno tetap bisa mengejarnya karena dia juga memiliki Diary. Yukki Berlari menuju lift, tapi sayang, Yuno berhasil menahan pintu dan masuk kedalam lift. Saat Yukki akan mengeluarkan dart dari saku dartnya, tiba-tiba Yuno mendekat dan menciumnya.
Yuno menjelaskan bahwa dia disana bukan untuk membunuhnya, tapi melainkan untuk menyelamatkan Yukki dari pembunuh berantai yang sedang ramai diberitakan. Pembunuh itu ternyata juga seorang pemilik diary. Yuno juga menjelaskan bahwa kemampuan diarynya adalah untuk memprediksi masa depan Yukki sepuluh menit lebih cepat. Yukki tambah panik karena menurutnya Yuno adalah seorang Stalker (penguntit). Mereka pun sampai di atap dan Yuno merencanakan untuk mengalahkan sang pembunuh dengan menggunakan dart. Sang pembunuhpun sampai di atap, tapi tak menemukan seorang pun. Dan saat sang pembunuh membuka buku hariannya, *swuss Yukki melemparkan dartnya terpat mengenai ponselnya dan dalam sekejap tubuh sang pembunuh seperti berlubang dan lubang itu bagai menghisapnya lalu ia pun menghilang. Yukki tidak sadar bahwa ia telah membunuhnya. Yukki menanyakan tentang apa yang terjadi pada Deus, kenapa ada pemilik diary lain. Deus dengan santai menjawab bahwa ia tak pernah mengatakan bahwa cuma ia yang memiliki Diary masa dapan. Yukki diteleport menuju semacam ruang pertemuan. Semua pemilik Diary dikumpulkan disana tapi wajah mereka tidak diperlihatkan. Ada dua belas dari mereka termasuk Yukki dan sang pembunuh. Deus menjelaskan ulang tentang Survival game dengan diary masa depan. tentang semua pemilik diary harus saling membunuh untuk mendapatkan tahta dewa. Dan setelah ia menjelaskan semuanya, pertemuanpun berakhir. Yukki amat ketakutan karena bila dia tibak membunuh, dia akan dibunuh. Permainan Kematian akhirnya dimulai.
Type: TV
Episodes: 26
Status: Finished Airing
Aired: Oct 9, 2011 to Apr 15, 2012
Producers: FUNimation EntertainmentL, Lantis, Kadokawa Shoten, Asread, Rakuonsha, Kadokawa Pictures Japan, The Klock Worx, chara-ani.com, 12 Diary Holders, Dwango, Sakura Create
Genres: Action, Mystery, Shounen, Supernatural, Psychological, Thriller
Duration: 23 min. per episode
Amano Yukiteru adalah siswa biasa yang terlibat dalam permainan ini. Dia diberikan sebuah diary yang dapat memprediksi masa depan di sekitarnya. Awalnya dia tak percaya dengan teks-teks dalam ponselnya. Tapi selang beberapa lama kejadian yang tertulis benar-benar terjadi. Dia bahkan mendapat kunci jawaban dari Diarynya saat ulangan dan jawabannya sangat akurat. Kejadian-kejadian saat ia pulang sekolah pun tertulis dengan akurat tanpa ada yang salah sedikitpun. Keesokan harinya, saat pelajaran, perhatiannya teralihkan oleh seorang gadis bernama Yuno Gasai yang sedang membuat sesuatu dengan tanah liat. Saat pulang Yukki amat terkejut saat melihat bentuk benda yang dibuat oleh Yuno amat mirip dengan Murmur, bawahan Deus. Yukki amat terkejut dan menyadari bahwa Yuno adalah seorang pemegang Diary lain. Karena takut Diarynya akan dihancurkan, Yukki berlari menghindari Yuno. Tapi Yuno tetap bisa mengejarnya karena dia juga memiliki Diary. Yukki Berlari menuju lift, tapi sayang, Yuno berhasil menahan pintu dan masuk kedalam lift. Saat Yukki akan mengeluarkan dart dari saku dartnya, tiba-tiba Yuno mendekat dan menciumnya.
Yuno menjelaskan bahwa dia disana bukan untuk membunuhnya, tapi melainkan untuk menyelamatkan Yukki dari pembunuh berantai yang sedang ramai diberitakan. Pembunuh itu ternyata juga seorang pemilik diary. Yuno juga menjelaskan bahwa kemampuan diarynya adalah untuk memprediksi masa depan Yukki sepuluh menit lebih cepat. Yukki tambah panik karena menurutnya Yuno adalah seorang Stalker (penguntit). Mereka pun sampai di atap dan Yuno merencanakan untuk mengalahkan sang pembunuh dengan menggunakan dart. Sang pembunuhpun sampai di atap, tapi tak menemukan seorang pun. Dan saat sang pembunuh membuka buku hariannya, *swuss Yukki melemparkan dartnya terpat mengenai ponselnya dan dalam sekejap tubuh sang pembunuh seperti berlubang dan lubang itu bagai menghisapnya lalu ia pun menghilang. Yukki tidak sadar bahwa ia telah membunuhnya. Yukki menanyakan tentang apa yang terjadi pada Deus, kenapa ada pemilik diary lain. Deus dengan santai menjawab bahwa ia tak pernah mengatakan bahwa cuma ia yang memiliki Diary masa dapan. Yukki diteleport menuju semacam ruang pertemuan. Semua pemilik Diary dikumpulkan disana tapi wajah mereka tidak diperlihatkan. Ada dua belas dari mereka termasuk Yukki dan sang pembunuh. Deus menjelaskan ulang tentang Survival game dengan diary masa depan. tentang semua pemilik diary harus saling membunuh untuk mendapatkan tahta dewa. Dan setelah ia menjelaskan semuanya, pertemuanpun berakhir. Yukki amat ketakutan karena bila dia tibak membunuh, dia akan dibunuh. Permainan Kematian akhirnya dimulai.
Type: TV
Episodes: 26
Status: Finished Airing
Aired: Oct 9, 2011 to Apr 15, 2012
Producers: FUNimation EntertainmentL, Lantis, Kadokawa Shoten, Asread, Rakuonsha, Kadokawa Pictures Japan, The Klock Worx, chara-ani.com, 12 Diary Holders, Dwango, Sakura Create
Genres: Action, Mystery, Shounen, Supernatural, Psychological, Thriller
Duration: 23 min. per episode
TOKYO RAVENS
- Judul: 東京レイヴンズ (Tokyo Ravens)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Oktober 2013)
- Genre: Action; Supernatural; Romance;
- Episode: 24
- Rating: Strong Violence (Bloody Scenes) and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Meski termasuk anggota keluarga Onmyouji terkenal, Tsuchimikado Harutora bahkan tidak memiliki kemampuan dasar seperti melihat Reiki. Maka dia pun melupakan janjinya untuk menjadi Shikigami bagi Natsume, gadis calon kepala keluarga Tsuchimikado selanjutnya, dan memilih hidup di tempat terpencil sebagai pemuda biasa. Namun, setelah suatu insiden yang menyebabkan kematian teman baiknya, dia akhirnya berubah pikiran. Kini justru bertekad mendalami dunia Onmyouji, Harutora lalu pindah ke Tokyo dan bergabung dengan Natsume di sebuah sekolah khusus sebagai seorang Raven.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Plot anime ini berusaha tampil rumit, dan sebenarnya hingga di satu titik, dia memang behasil melakukannya. Strategi-strategi rahasia dari orang-orang yang bergerak di balik layar dan melibatkan banyak pihak menghasilkan sebuah cerita penuh misteri yang tidak mudah ditebak. Namun sayangnya, anime ini seperti tidak tahu kapan dia harus berhenti. Pada bagian akhir cerita, kerumitan plotnya terus dipaksakan hingga akhirnya menjadi terasa berlebihan, bahkan kemudian cenderung konyol dengan tokoh-tokohnya begitu saja masuk dan mempengaruhi cerita segampang membalik telapak tangan, tiba-tiba muncul dan seketika membalikkan situasi. Hal ini tampaknya merupakan sebuah upaya untuk memukau penonton melalui kejutan-kejutan, tetapi karena jumlah yang terlalu sering dan metode yang kasar, dia justru berbalik melemahkan seluruh jalan cerita yang sebelumnya telah dibangun dengan cukup baik. Daripada berseru, "Luar biasa!", penonton lebih mungkin akan mengeluh, "Yang benar saja!".
Buruknya lagi, anime ini juga terkesan hanya menggunakan Onmyou sebagai tirai agar dia dapat seenaknya mengubah cerita, seolah sengaja membuatnya lebih keruh daripada yang diperlukan sehingga tidak ada yang sempat mempertanyakan keanehan-keanehan yang terjadi selama dia bercerita. Bagi mereka yang berharap bisa belajar sesuatu tentang Onmyou, anime ini adalah sumber informasi yang sulit dipercaya.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasi para tokoh anime ini tidak cukup bagus, terutama pada pertengahan kedua ceritanya. Gerakan mereka terlihat kasar dan seringkali tidak tersinkronisasi baik dengan gambar latar. Namun, animasi CG untuk kekuatan supernatural mereka sebaliknya justru menakjubkan, menghasilkan pertarungan-pertarungan yang indah dan dahsyat sekaligus. Dan karena porsi bagian aksi di dalam cerita masih lebih banyak, secara keseluruhan visual anime ini tetap bisa memberikan rasa puas.
- Karakter:
Niat anime ini tentu adalah menjadikan Harutora dan Natsume sebagai tokoh utama, tetapi anehnya, mereka berdua tidak pernah terasa punya peran sepenting itu. Mereka memang merupakan pusat di mana keseluruhan cerita berputar, namun cerita itu berputar hanya di sekitar mereka dan bukan bersama mereka. Selain menjalani kehidupan sehari-hari di sekolah dengan teman-teman mereka, Harutora dan Natsume tidak pernah benar-benar terlibat dengan fokus utama ceritanya yang tentang reinkarnasi Tsuchimikado Yakou kecuali sebagai obyek penderita yang terus dikejar-kejar pihak tertentu. Peran mereka yang sesungguhnya baru dimulai pada beberapa episode terakhir, sementara pada episode-episode sebelumnya mereka seolah berada di sebuah dunia yang sama sekali berbeda. Jika menilai dari bagaimana dia saling menghubungkan latar belakang mereka, anime ini sebenarnya cukup teliti dalam memetakan karakter-karakter yang dia butuhkan, maka keterlambatan ini mungkin sekali lagi disebabkan oleh kecenderugan anime ini yang terlalu banyak mengandalkan kemunculan tiba-tiba para tokohnya untuk membuat kejutan. Alhasil, meski sekilas tampak hendak memaparkan tentang pelatihan para Ravens atau Onmyouji muda, kenyataannya tidak ada proses pertumbuhan karakter yang bisa ditemukan pada tokoh-tokoh di anime ini.
- Overall Score:
Plot yang rumit hampir pasti akan membuat siapapun penasaran, tetapi plot yang dipaksakan terlalu rumit justru akan terlihat kacau dan tidak menarik. Anime ini bermaksud mengajak anda terus bertanya-tanya sepanjang ceritanya dengan kejutan-kejutan yang tak terduga, namun karena melakukannya sedikit terlalu sering dan melalui cara yang aneh, seperti menghidupkan kembali tokoh-tokoh yang seharusnya sudah mati, pertanyaan yang akhirnya mungkin terbersit di dalam benak anda hanyalah bahwa apakah anime ini sendiri menyadari ketika kejutan-kejutan tersebut mulai terasa begitu konyol. Syukurlah, anime ini kemudian masih memiliki animasi CG yang indah, maka jika menurut anda visualisasi merupakan bagian paling penting dalam sebuah anime, dia dapat dianggap lebih dari mampu untuk menebus kekurangan-kekurangannya pada bagian yang lain. Nilai 7 dari 10 (Too many surprises)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Oktober 2013)
- Genre: Action; Supernatural; Romance;
- Episode: 24
- Rating: Strong Violence (Bloody Scenes) and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Meski termasuk anggota keluarga Onmyouji terkenal, Tsuchimikado Harutora bahkan tidak memiliki kemampuan dasar seperti melihat Reiki. Maka dia pun melupakan janjinya untuk menjadi Shikigami bagi Natsume, gadis calon kepala keluarga Tsuchimikado selanjutnya, dan memilih hidup di tempat terpencil sebagai pemuda biasa. Namun, setelah suatu insiden yang menyebabkan kematian teman baiknya, dia akhirnya berubah pikiran. Kini justru bertekad mendalami dunia Onmyouji, Harutora lalu pindah ke Tokyo dan bergabung dengan Natsume di sebuah sekolah khusus sebagai seorang Raven.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Plot anime ini berusaha tampil rumit, dan sebenarnya hingga di satu titik, dia memang behasil melakukannya. Strategi-strategi rahasia dari orang-orang yang bergerak di balik layar dan melibatkan banyak pihak menghasilkan sebuah cerita penuh misteri yang tidak mudah ditebak. Namun sayangnya, anime ini seperti tidak tahu kapan dia harus berhenti. Pada bagian akhir cerita, kerumitan plotnya terus dipaksakan hingga akhirnya menjadi terasa berlebihan, bahkan kemudian cenderung konyol dengan tokoh-tokohnya begitu saja masuk dan mempengaruhi cerita segampang membalik telapak tangan, tiba-tiba muncul dan seketika membalikkan situasi. Hal ini tampaknya merupakan sebuah upaya untuk memukau penonton melalui kejutan-kejutan, tetapi karena jumlah yang terlalu sering dan metode yang kasar, dia justru berbalik melemahkan seluruh jalan cerita yang sebelumnya telah dibangun dengan cukup baik. Daripada berseru, "Luar biasa!", penonton lebih mungkin akan mengeluh, "Yang benar saja!".
Buruknya lagi, anime ini juga terkesan hanya menggunakan Onmyou sebagai tirai agar dia dapat seenaknya mengubah cerita, seolah sengaja membuatnya lebih keruh daripada yang diperlukan sehingga tidak ada yang sempat mempertanyakan keanehan-keanehan yang terjadi selama dia bercerita. Bagi mereka yang berharap bisa belajar sesuatu tentang Onmyou, anime ini adalah sumber informasi yang sulit dipercaya.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasi para tokoh anime ini tidak cukup bagus, terutama pada pertengahan kedua ceritanya. Gerakan mereka terlihat kasar dan seringkali tidak tersinkronisasi baik dengan gambar latar. Namun, animasi CG untuk kekuatan supernatural mereka sebaliknya justru menakjubkan, menghasilkan pertarungan-pertarungan yang indah dan dahsyat sekaligus. Dan karena porsi bagian aksi di dalam cerita masih lebih banyak, secara keseluruhan visual anime ini tetap bisa memberikan rasa puas.
- Karakter:
Niat anime ini tentu adalah menjadikan Harutora dan Natsume sebagai tokoh utama, tetapi anehnya, mereka berdua tidak pernah terasa punya peran sepenting itu. Mereka memang merupakan pusat di mana keseluruhan cerita berputar, namun cerita itu berputar hanya di sekitar mereka dan bukan bersama mereka. Selain menjalani kehidupan sehari-hari di sekolah dengan teman-teman mereka, Harutora dan Natsume tidak pernah benar-benar terlibat dengan fokus utama ceritanya yang tentang reinkarnasi Tsuchimikado Yakou kecuali sebagai obyek penderita yang terus dikejar-kejar pihak tertentu. Peran mereka yang sesungguhnya baru dimulai pada beberapa episode terakhir, sementara pada episode-episode sebelumnya mereka seolah berada di sebuah dunia yang sama sekali berbeda. Jika menilai dari bagaimana dia saling menghubungkan latar belakang mereka, anime ini sebenarnya cukup teliti dalam memetakan karakter-karakter yang dia butuhkan, maka keterlambatan ini mungkin sekali lagi disebabkan oleh kecenderugan anime ini yang terlalu banyak mengandalkan kemunculan tiba-tiba para tokohnya untuk membuat kejutan. Alhasil, meski sekilas tampak hendak memaparkan tentang pelatihan para Ravens atau Onmyouji muda, kenyataannya tidak ada proses pertumbuhan karakter yang bisa ditemukan pada tokoh-tokoh di anime ini.
- Overall Score:
Plot yang rumit hampir pasti akan membuat siapapun penasaran, tetapi plot yang dipaksakan terlalu rumit justru akan terlihat kacau dan tidak menarik. Anime ini bermaksud mengajak anda terus bertanya-tanya sepanjang ceritanya dengan kejutan-kejutan yang tak terduga, namun karena melakukannya sedikit terlalu sering dan melalui cara yang aneh, seperti menghidupkan kembali tokoh-tokoh yang seharusnya sudah mati, pertanyaan yang akhirnya mungkin terbersit di dalam benak anda hanyalah bahwa apakah anime ini sendiri menyadari ketika kejutan-kejutan tersebut mulai terasa begitu konyol. Syukurlah, anime ini kemudian masih memiliki animasi CG yang indah, maka jika menurut anda visualisasi merupakan bagian paling penting dalam sebuah anime, dia dapat dianggap lebih dari mampu untuk menebus kekurangan-kekurangannya pada bagian yang lain. Nilai 7 dari 10 (Too many surprises)
ARATA KANGATARI
- Judul: アラタカンガタリ ~革神語~ (Arata Kangatari)
- Judul Alternatif: Arata the Legend;
- Tipe: TV (April 2013)
- Genre: Action; Supernatural; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence (Animated Blood)
- Sinopsis:
Hinohara Arata adalah korban bullying oleh mantan temannya sendiri. Pada saat yang sama, seorang pemuda di dunia lain yang juga bernama Arata sedang dikejar-kejar karena difitnah membunuh sang ratu. Ketika Arata bersembunyi di sebuah hutan, entah mengapa mereka kemudian bertukar tempat, dan Hinohara Arata pun mendadak mendapati dirinya berada di dunia yang asing, di mana para dewa mengambil wujud pedang-pedang yang disebut Hayagami, dan negeri-negeri dipimpin oleh orang-orang terpilih yang dinamai Shou. Dia tidak pernah menyangka bahwa di dunia baru tersebut, dirinya yang lemah justru dipercaya dengan tugas mulia untuk membawa kedamaian sebagai salah seorang Shou.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Nyaris tidak ada satu pun hal yang baru pada ceritanya. Apakah itu kisah epik zero-to-hero Arata untuk menyatukan sebuah negeri ataukah drama seputar rivalitasnya dengan Kadowaki, setiap bagian dari plotnya adalah sesuatu yang sudah pernah dan sering digunakan sebelumnya, sehingga anime ini hanya akan terasa seperti sebuah remake atau versi baru dari cerita umum. Namun, bagaimanapun juga, plot tersebut juga merupakan plot yang sudah terbukti berhasil, dan karena mengikutinya tanpa melakukan banyak perubahan, anime ini hampir pasti menjamin akan memicu emosi yang serupa bila menontonnya. Perjalanan panjang Arata dalam mengumpulkan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya satu demi satu sambil berusaha menjadikan dirinya lebih baik masih bisa membangkitkan semangat siapapun. Sementara, permusuhannya dengan Kadowaki yang berawal dari kesalahpahaman selalu mampu mendorong seseorang untuk bersimpati atas mereka. Meski sebagian penonton, yang menuntut bahwa harus ada sesuatu yang segar pada setiap anime, mungkin tidak akan memberinya penghargaan, secara obyektif, cerita anime ini tetap telah ditulis dengan baik.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Visual anime ini memiliki kualitas yang standar. Sebagian orang mungkin akan merasa kalau penilaian tersebut masih terlalu dermawan untuk diberikan, sebab kekurangan-kekurangan seperti animasi pergerakan para tokohnya yang terlihat kasar, atau penggambaran ekspresi mereka yang terkadang berlebihan adalah indikasi jelas bahwa anime ini sepantasnya dikategorikan pada level yang lebih rendah. Namun, anime ini tetap memiliki keistimewaannya sendiri. Animasi dari kekuatan para Hayagami, seperti debu-debu emas pada Tsukuyo dan asap hitam dari Orochi, terlihat indah dan dahsyat terutama ketika saling berbenturan. Dan oleh karena itu, menyeimbangkan visual yang buruk di satu saat dengan visual yang baik di saat yang lain, setidaknya anime ini bisa dikatakan telah membayar kesalahannya dengan lunas.
- Karakter:
Berkat plotnya yang sudah begitu familiar, sebenarnya tidak sulit untuk lekas mengetahui evolusi karakter seperti apa yang hendak diperlihatkan oleh anime ini. Tetapi selama proses penyampaiannya, evolusi tersebut tampak jelas terputus-putus, melompat-lompat dari satu tahap ke tahap berikutnya tanpa ada jembatan yang secara tegas menghubungkan mereka. Perubahan sikap para tokohnya -- Arata secara khusus -- terasa terlalu tiba-tiba, seringkali sampai pada suatu keputusan tanpa melalui proses berpikir sedikit pun. Akibatnya, hanya dalam durasi satu episode, mereka bisa berganti dari yakin dengan kemampuan sendiri, menjadi sangat takut hingga tidak sanggup bergerak, lalu mendadak kembali berani lagi. Kemungkinan besar, penyebabnya adalah karena anime ini menulis tokoh-tokoh tersebut untuk begitu saja mengikuti jalan ceritanya, menyesuaikan mereka agar dapat pas masuk ke dalam satu chapter atau sub-chapter daripada membangun struktur yang kokoh di sekeliling mereka. Maka meski anime ini selalu tahu bagaimana Arata dan tokoh lainnya harus bersikap pada satu insiden, dia terkesan tidak pernah bisa paham mengapa sampai begitu.
- Overall Score:
Jika anda mencari sesuatu yang unik, anime ini jelas bukan pilihan yang tepat. Ceritanya hanya mengikuti plot klasik tentang seorang pecundang yang kemudian mendadak menjadi pahlawan setelah memperoleh semacam kekuatan. Meski demikian, cerita tersebut tetap telah ditulis dengan baik, maka jika anda memang punya kegemaran terhadap plot semacam ini dan merasa bisa puas cukup dengan sedikit twist, tidak ada salahnya anda juga coba menonton anime ini. Nilai 8 dari 10 (Not bad)
- Judul: アラタカンガタリ ~革神語~ (Arata Kangatari)
- Judul Alternatif: Arata the Legend;
- Tipe: TV (April 2013)
- Genre: Action; Supernatural; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Mild Violence (Animated Blood)
- Sinopsis:
Hinohara Arata adalah korban bullying oleh mantan temannya sendiri. Pada saat yang sama, seorang pemuda di dunia lain yang juga bernama Arata sedang dikejar-kejar karena difitnah membunuh sang ratu. Ketika Arata bersembunyi di sebuah hutan, entah mengapa mereka kemudian bertukar tempat, dan Hinohara Arata pun mendadak mendapati dirinya berada di dunia yang asing, di mana para dewa mengambil wujud pedang-pedang yang disebut Hayagami, dan negeri-negeri dipimpin oleh orang-orang terpilih yang dinamai Shou. Dia tidak pernah menyangka bahwa di dunia baru tersebut, dirinya yang lemah justru dipercaya dengan tugas mulia untuk membawa kedamaian sebagai salah seorang Shou.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Nyaris tidak ada satu pun hal yang baru pada ceritanya. Apakah itu kisah epik zero-to-hero Arata untuk menyatukan sebuah negeri ataukah drama seputar rivalitasnya dengan Kadowaki, setiap bagian dari plotnya adalah sesuatu yang sudah pernah dan sering digunakan sebelumnya, sehingga anime ini hanya akan terasa seperti sebuah remake atau versi baru dari cerita umum. Namun, bagaimanapun juga, plot tersebut juga merupakan plot yang sudah terbukti berhasil, dan karena mengikutinya tanpa melakukan banyak perubahan, anime ini hampir pasti menjamin akan memicu emosi yang serupa bila menontonnya. Perjalanan panjang Arata dalam mengumpulkan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya satu demi satu sambil berusaha menjadikan dirinya lebih baik masih bisa membangkitkan semangat siapapun. Sementara, permusuhannya dengan Kadowaki yang berawal dari kesalahpahaman selalu mampu mendorong seseorang untuk bersimpati atas mereka. Meski sebagian penonton, yang menuntut bahwa harus ada sesuatu yang segar pada setiap anime, mungkin tidak akan memberinya penghargaan, secara obyektif, cerita anime ini tetap telah ditulis dengan baik.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Visual anime ini memiliki kualitas yang standar. Sebagian orang mungkin akan merasa kalau penilaian tersebut masih terlalu dermawan untuk diberikan, sebab kekurangan-kekurangan seperti animasi pergerakan para tokohnya yang terlihat kasar, atau penggambaran ekspresi mereka yang terkadang berlebihan adalah indikasi jelas bahwa anime ini sepantasnya dikategorikan pada level yang lebih rendah. Namun, anime ini tetap memiliki keistimewaannya sendiri. Animasi dari kekuatan para Hayagami, seperti debu-debu emas pada Tsukuyo dan asap hitam dari Orochi, terlihat indah dan dahsyat terutama ketika saling berbenturan. Dan oleh karena itu, menyeimbangkan visual yang buruk di satu saat dengan visual yang baik di saat yang lain, setidaknya anime ini bisa dikatakan telah membayar kesalahannya dengan lunas.
- Karakter:
Berkat plotnya yang sudah begitu familiar, sebenarnya tidak sulit untuk lekas mengetahui evolusi karakter seperti apa yang hendak diperlihatkan oleh anime ini. Tetapi selama proses penyampaiannya, evolusi tersebut tampak jelas terputus-putus, melompat-lompat dari satu tahap ke tahap berikutnya tanpa ada jembatan yang secara tegas menghubungkan mereka. Perubahan sikap para tokohnya -- Arata secara khusus -- terasa terlalu tiba-tiba, seringkali sampai pada suatu keputusan tanpa melalui proses berpikir sedikit pun. Akibatnya, hanya dalam durasi satu episode, mereka bisa berganti dari yakin dengan kemampuan sendiri, menjadi sangat takut hingga tidak sanggup bergerak, lalu mendadak kembali berani lagi. Kemungkinan besar, penyebabnya adalah karena anime ini menulis tokoh-tokoh tersebut untuk begitu saja mengikuti jalan ceritanya, menyesuaikan mereka agar dapat pas masuk ke dalam satu chapter atau sub-chapter daripada membangun struktur yang kokoh di sekeliling mereka. Maka meski anime ini selalu tahu bagaimana Arata dan tokoh lainnya harus bersikap pada satu insiden, dia terkesan tidak pernah bisa paham mengapa sampai begitu.
- Overall Score:
Jika anda mencari sesuatu yang unik, anime ini jelas bukan pilihan yang tepat. Ceritanya hanya mengikuti plot klasik tentang seorang pecundang yang kemudian mendadak menjadi pahlawan setelah memperoleh semacam kekuatan. Meski demikian, cerita tersebut tetap telah ditulis dengan baik, maka jika anda memang punya kegemaran terhadap plot semacam ini dan merasa bisa puas cukup dengan sedikit twist, tidak ada salahnya anda juga coba menonton anime ini. Nilai 8 dari 10 (Not bad)
DEVIL SURVIVOR 2 THE ANIMATION
- Judul: デビルサバイバー2 (Devil Survivor 2) The Animation
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2013)
- Genre: Action; Supernatural;
- Episode: 13
- Rating: Strong Violence (Animated Blood)
- Sinopsis:
Kuze Hibiki diperkenalkan oleh temannya, Shijima Daichi sebuah situs yang dikatakan dapat menampilkan wajah-wajah mereka jika tewas. Situs itu kemudian mengirimkan video yang memperlihatkan mereka tewas dalam sebuah kecelakaan, dan tak lama berselang, kecelakaan itu pun benar-benar terjadi. Namun sebelum tewas, Hibiki dan Daichi mendapatkan sebuah pertanyaan, apakah mereka ingin tetap hidup atau lebih suka mati. Mereka memilih hidup, tetapi ketika tersadar, mereka menemukan dunia telah hancur lebur. Ternyata hari itu merupakan hari pertama dari serangkaian serangan makhluk-makhluk yang disebut Septentrion, dan hanya orang-orang seperti Hibiki dan Daichi, yaitu mereka yang bersikeras ingin hidup, yang memiliki kekuatan untuk menghentikannya.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Sebenarnya storytelling anime ini sangat bagus. Sejak awal memberi deadline tujuh hari menjamin tingkat ketegangan yang naik secara perlahan namun pasti, sebelum memuncak pada akhir ceritanya. Setiap episode adalah hitungan mundur, dan setiap pertempuran adalah pintu gerbang. Ini juga kemudian tidak menjadikan anime ini hanya tentang pertempuran yang sambung-menyambung. Berkat ambisi Houtsuin Yamato, cerita anime ini memiliki banyak dimensi. Dia tidak hanya bertanya "Bisakah dunia diselamatkan?" atau bahkan "Apa yang terjadi ketika dunia benar-benar hancur?", tetapi juga "Apa yang terjadi selanjutnya?" Hal ini menjadikan setiap insiden memiliki makna lain yang tersembunyi, sehingga meski tidak sulit untuk langsung menebak bagaimana jalan cerita anime ini dari pertama sampai akhir, penonton selalu masih bisa menikmati suatu nuansa misteri yang nyata.
Namun, pada saat yang sama, anime ini juga meninggalkan banyak pertanyaan yang tak terjawab di sepanjang ceritanya. Mengapa keluarga Houtsuin begitu istimewa? Jika orang yang memberi mereka kekuatan untuk memanggil para iblis begitu kuat, mengapa harus melalui aplikasi di ponsel? Bagaimana sebenarnya hubungan antara atribut si pengguna dengan para iblis itu? Mengapa ada sebagian iblis yang hanya bisa dipanggil jika penggunanya melakukan sesuatu yang khusus seperti menari dan ada sebagian lagi yang tidak? Pertanyaan-pertanyaan ini mengungkapkan bahwa meski jalan ceritanya ditulis dengan cukup baik, masih ada hal-hal mendetil yang terabaikan.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Meski secara keseluruhan tidak ada yang istimewa dengan visualnya, kualitas yang memuaskan memugkinkan penonton untuk menikmati bagian lain dari anime ini tanpa gangguan. Tantangan terbesarnya barangkali terdapat di penggabungan antara animasi dua dan tiga dimensi pada adegan-adegan pertempuran, tetapi ketika banyak anime lain menemui kegagalan, anime ini berhasil melakukannya dengan sempurna hingga seolah tantangan itu tidak pernah ada.
- Karakter:
Karakter para tokoh di anime ini tidak digambarkan cukup mendalam, tetapi hebatnya, hal ini kemudian tidak pernah menjadi masalah. Bahkan, kurangnya deskripsi terhadap mereka justru semakin menegaskan bahwa insiden di dalam ceritanya terjadi secara begitu tiba-tiba. Lalu dengan serangan Septentrion yang tidak pernah berhenti, penonton bisa langsung mengerti bahwa sekarang bukan saatnya untuk mencari tahu tentang masa lalu mereka dan akhirnya berkonsentrasi untuk mulai mengenal mereka di sepanjang cerita. Dan dalam hal ini pun, ada dorongan yang nyata untuk secepatnya mengenal mereka, sebab bahaya yang senantiasa mengancam para tokoh ini juga terasa benar-benar nyata. Mereka selalu punya peluang untuk tewas, dan hal itu selalu terjadi hampir seketika tanpa peringatan. Dan ketika hal itu terjadi, ketika sebagian tokoh itu sungguh-sungguh tewas, meski penonton hanya tahu nama, wajah, dan pekerjaan mereka sebelum cerita, ada rasa kehilangan yang muncul secara alami, rasa sesal karena tidak sempat mengenal mereka lebih jauh.
- Overall Score:
Storytelling yang bagus, visual yang memuaskan, dan tokoh-tokoh yang, di luar dugaan, mudah dipahami. Anime ini mendapatkan nilai positif pada setiap bagiannya. Namun, dia juga menyisakan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab, detil-detil cerita yang dibiarkan tidak jelas. Mungkin tidak akan sampai mengganggu kenyamanan penonton secara garis besar, tetapi bagi mereka yang mencari karya yang terbaik, kekurangan ini dapat meresahkan, terus menghantui di dalam benak bahkan setelah anime ini berakhir. Oleh karena itu, meski tidak ada keraguan bahwa anime ini akan menjadi hiburan yang layak, review ini tidak cukup yakin untuk merekomendasikannya sebagai anime yang sebaiknya anda tonton. Nilai 8 dari 10 (Unexplained details)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2013)
- Genre: Action; Supernatural;
- Episode: 13
- Rating: Strong Violence (Animated Blood)
- Sinopsis:
Kuze Hibiki diperkenalkan oleh temannya, Shijima Daichi sebuah situs yang dikatakan dapat menampilkan wajah-wajah mereka jika tewas. Situs itu kemudian mengirimkan video yang memperlihatkan mereka tewas dalam sebuah kecelakaan, dan tak lama berselang, kecelakaan itu pun benar-benar terjadi. Namun sebelum tewas, Hibiki dan Daichi mendapatkan sebuah pertanyaan, apakah mereka ingin tetap hidup atau lebih suka mati. Mereka memilih hidup, tetapi ketika tersadar, mereka menemukan dunia telah hancur lebur. Ternyata hari itu merupakan hari pertama dari serangkaian serangan makhluk-makhluk yang disebut Septentrion, dan hanya orang-orang seperti Hibiki dan Daichi, yaitu mereka yang bersikeras ingin hidup, yang memiliki kekuatan untuk menghentikannya.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Sebenarnya storytelling anime ini sangat bagus. Sejak awal memberi deadline tujuh hari menjamin tingkat ketegangan yang naik secara perlahan namun pasti, sebelum memuncak pada akhir ceritanya. Setiap episode adalah hitungan mundur, dan setiap pertempuran adalah pintu gerbang. Ini juga kemudian tidak menjadikan anime ini hanya tentang pertempuran yang sambung-menyambung. Berkat ambisi Houtsuin Yamato, cerita anime ini memiliki banyak dimensi. Dia tidak hanya bertanya "Bisakah dunia diselamatkan?" atau bahkan "Apa yang terjadi ketika dunia benar-benar hancur?", tetapi juga "Apa yang terjadi selanjutnya?" Hal ini menjadikan setiap insiden memiliki makna lain yang tersembunyi, sehingga meski tidak sulit untuk langsung menebak bagaimana jalan cerita anime ini dari pertama sampai akhir, penonton selalu masih bisa menikmati suatu nuansa misteri yang nyata.
Namun, pada saat yang sama, anime ini juga meninggalkan banyak pertanyaan yang tak terjawab di sepanjang ceritanya. Mengapa keluarga Houtsuin begitu istimewa? Jika orang yang memberi mereka kekuatan untuk memanggil para iblis begitu kuat, mengapa harus melalui aplikasi di ponsel? Bagaimana sebenarnya hubungan antara atribut si pengguna dengan para iblis itu? Mengapa ada sebagian iblis yang hanya bisa dipanggil jika penggunanya melakukan sesuatu yang khusus seperti menari dan ada sebagian lagi yang tidak? Pertanyaan-pertanyaan ini mengungkapkan bahwa meski jalan ceritanya ditulis dengan cukup baik, masih ada hal-hal mendetil yang terabaikan.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Meski secara keseluruhan tidak ada yang istimewa dengan visualnya, kualitas yang memuaskan memugkinkan penonton untuk menikmati bagian lain dari anime ini tanpa gangguan. Tantangan terbesarnya barangkali terdapat di penggabungan antara animasi dua dan tiga dimensi pada adegan-adegan pertempuran, tetapi ketika banyak anime lain menemui kegagalan, anime ini berhasil melakukannya dengan sempurna hingga seolah tantangan itu tidak pernah ada.
- Karakter:
Karakter para tokoh di anime ini tidak digambarkan cukup mendalam, tetapi hebatnya, hal ini kemudian tidak pernah menjadi masalah. Bahkan, kurangnya deskripsi terhadap mereka justru semakin menegaskan bahwa insiden di dalam ceritanya terjadi secara begitu tiba-tiba. Lalu dengan serangan Septentrion yang tidak pernah berhenti, penonton bisa langsung mengerti bahwa sekarang bukan saatnya untuk mencari tahu tentang masa lalu mereka dan akhirnya berkonsentrasi untuk mulai mengenal mereka di sepanjang cerita. Dan dalam hal ini pun, ada dorongan yang nyata untuk secepatnya mengenal mereka, sebab bahaya yang senantiasa mengancam para tokoh ini juga terasa benar-benar nyata. Mereka selalu punya peluang untuk tewas, dan hal itu selalu terjadi hampir seketika tanpa peringatan. Dan ketika hal itu terjadi, ketika sebagian tokoh itu sungguh-sungguh tewas, meski penonton hanya tahu nama, wajah, dan pekerjaan mereka sebelum cerita, ada rasa kehilangan yang muncul secara alami, rasa sesal karena tidak sempat mengenal mereka lebih jauh.
- Overall Score:
Storytelling yang bagus, visual yang memuaskan, dan tokoh-tokoh yang, di luar dugaan, mudah dipahami. Anime ini mendapatkan nilai positif pada setiap bagiannya. Namun, dia juga menyisakan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab, detil-detil cerita yang dibiarkan tidak jelas. Mungkin tidak akan sampai mengganggu kenyamanan penonton secara garis besar, tetapi bagi mereka yang mencari karya yang terbaik, kekurangan ini dapat meresahkan, terus menghantui di dalam benak bahkan setelah anime ini berakhir. Oleh karena itu, meski tidak ada keraguan bahwa anime ini akan menjadi hiburan yang layak, review ini tidak cukup yakin untuk merekomendasikannya sebagai anime yang sebaiknya anda tonton. Nilai 8 dari 10 (Unexplained details)
''Tak apa untuk menjadi dirimu sendiri. Akrab dengan seseorang bukan berarti kau harus memaksakan diri sendiri''
(Kanzaki Yuuya ~ Saikin Imouto no Yousu ga Chotto Okashiinda ga Episode 4)
(Kanzaki Yuuya ~ Saikin Imouto no Yousu ga Chotto Okashiinda ga Episode 4)
"Tidak mungkin sesuatu akan membuahkan hasil, kalau kamu tidak punya inisiatif untuk bergerak duluan. Begitupun dengan cinta, satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan agresif duluan."
(Tachibana Mari - Nisekoi : Episode 15)
nb : ayoo yg jomblo lovers agresif agresif tp jgn terlalu agresif juga bkn'a dpt mlah pd takut
"Biarpun dia orang dewasa atau anak kecil, aku tidak bisa membiarkan air mata seorang gadis terjatuh."
( Ousawa Akatsuki - Hagure Yuusha no Estetica Episode 06)
" Jika kau punya waktu untuk mengkhawatirkan orang lain, seharusnya kau harus lebih khawatir dengan dirimu sendiri."
(Ousawa Akatsuki - Hagure Yuusha no Estetica Episode 04)
"Kekeliruan dan kesalahpahaman. Ketika bunga cinta itu mekar, itu akan selalu terasa agak memalukan. Tapi sangat menyenangkan saat sedang malu." (Dai - Tamako Market)
"Orang tua itu tidak selalu menunjukkan kalau dia ingin anaknya bekerja keras." (Kogoro Mouri - Detective Conan)
"Aku bukan laki-laki hebat yang bisa mencintai 2 wanita sekaligus.” (Suichi Akai – Detective Conan)
Navigation